Sunday, June 28, 2009

Menyembunyikan file di motorola W388



Bila file - file penting anda tidak ingin dilihat orang tertentu pada saat HP dipinjamkan, maka ada banyak aplikasi Java untuk menyembunyikan file - file seperti file photo, ringtone, mp3, video, file hasil download dan sebagainya di dalam HP. Berikut ini salah satu aplikasi java untuk menyembunyikan / mengunci file di motorola w388 yaitu "FileLock" , berikut penggunaannya, sbb:



||| Download aplikasi "FileLock" dari Getjar.com dilink berikut : file1, file 2 simpan di Harddisk .

||| Copy ke HP, misal di memory eksternal W388

||| Install aplikasi tersebut di menu Games & Apps > Java > [Install New] > pilih FileLock.Jad > install > Downld

||| Akan muncul pemberitahuan "Not a signed applicatiaon. Continue Downloading?" > pilih OK, maka proses installasi akan berjalan dan meminta > Run FileLock? > OK

||| Isi New password & Confirm password > OK (gambar 1), maka akan meminta persetujuaan untuk membaca data / file di HP > pilih OK (gambar 2)



||| Akan muncul file - file dari memori internal dan memory card. misal : pilih / sorot folder "memcard/" (gambar 3) dan juga akan meminta persetujuaan untuk write data (gambar 4) > OK
[tekan tombol navigasi tengah " >||"] secara otomatis folder / file di memory card akan ditampilkan (gambar 5).



||| Misal pilih / sorot folder picture (gambar 5)> Options > pilih "Lock" pada menu (gambar 6) dengan menekan tombol navigasi tengah .



||| Isi file di folder picture akan ditampilkan (gambar 7)> pilih / sorot file yang akan disembunyikan > OK (tekan tombol navigasi tengah)> akan kembali ke menu (gambar 6)> pilih view > file akan berubah menjadi extension .lck (gambar 8)



||| Keluar dari aplikasi dan cek file tersebut dari menu multimedia --> menjadi tidak tampak (tersembunyi)

NB: karena access menu aplikasi Java di Motorola W388 agak lambat, maka pada saat melakukan pemilihan menu agar bersabar, sehingga tidak terjadi esekusi beberapa kali pada menu filelock.

demikian, semoga berguna....

Sunday, June 14, 2009

Menghubungkan Storage device Motorola W388 ke PC


Untuk menghubungkan media penyimpanan Motorala W388 ke PC / komputer harus menggunakan PC dengan OS min Win ME dan Mini USB Data Cable yang dijual terpisah atau bisa juga pakai USB Data Cable yang biasa dipakai di mp3/mp4 player. Nah berikut ini langkah - langkahnya sbb:

FORMAT Memory Eksternal (MicroSD)
Format dilakukan pada memory eksternal sebelum digunakan untuk pertama kalinya dan dari hasil format ini otomatis akan menghasilkan beberapa folder (Music, Picture, Java, dsb) yang dibutuhkan oleh Motorola W388, caranya:
===> Di W388 Masuk ke menu Setting > Initial Setup
1. Sorot pilihan "Format Additional device" tekan select
2. Akan muncul pemberitahuan, tekan yes dan proses Format akan berjalan

SAMBUNG KE PC
1. Hubungkan USB Data Cabel ke HP dan ke PC
2. Akan muncul pemberitahuan "Connect Phone As Storage Device?"di layar W388, Tekan yes.
3. Pada PC masuk ke Windows Explorer melalui klik kanan mouse di icon mycomputer pada desktop dan seharusnya akan muncul drive memory eksternal (removable disk) & memory internal (MOT-W388)
4. Nah sampai disini proses copy paste file dapat dilakukan dari media lain (cd-room, harddisk, flashdisk, dsb) atau sebaliknya.
5. Jangan lupa selalu gunakan "Safety Remove Hardware" untuk memutus hubungan HP dengan PC
NB: pada Win'ME drive memori internal w388 tetap dibaca "Removable Disc"

Okay! semoga berhasil n have fun 4 u

Tuesday, June 9, 2009

Prinsip 5S


Apa itu 5S? 5S adalah suatu sistem / prinsip / dasar kerja yang digunakan / berasal dari negara Jepang dan sekarang telah diterapkan di banyak Organisasi / Perusahaan di seluruh dunia. 5S itu sendiri merupakan suatu singkatan kata - kata bahasa Jepang, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu & Shisuke yang artinya secara berurutan yaitu Ringkas / Pemilahan, Rapih / Penataan, Resik / Pembersihan, Rawat / Pembakuan & Rajin / Pembiasaan atau kalau di Indonesia dikenal dengan 5R / 5P juga secara otomatis diterapkan dengan sistem ISO 9001 dalam suatu perusahaan / Organisasi sebagai pendukung untuk pelaksanaan proses menuju continual improvement.

Berikut ini adalah uraian dari prinsip 5S:
1. SEIRI / Ringkas / Pemilahan
>> Meringkas alat, material yang diperlukan saja
>> Memisahkan barang yang rusak dengan yang baik
(Membuang barang yang tidak dipakai)

TUJUANNYA :
○ Efisiensi tempat kerja
○ Mempermudah pengontrolan
○ Mempermudah perawatan

2. SEITON / Rapih / Penataan
>> Penempatan Barang pada tempat yang tepat
>> Ada batas agar barang lain tidak terlantar
>> Prioritas barang yang dekat tempat kerja.
Selalu >sering >kadang-kadang dipakai

TUJUANNYA :
○ Mengurangi “MUBAZIR” gerak
○ Mempercepat pengambilan dan mengurangi resiko kesalahan / kerusakan


3. SEISO / Resik / Pembersihan

>> Semua material, alat, lingkungan, diri kita harus selalu bersih setiap saat
>> Melakukan control kebersihan dengan patrol check dan check sheet

TUJUANNYA :
○ Membuat tempat kerja dan nyaman
○ Menjaga keselamatan dan kesehatan kerja
○ Mencegah kerusakan alat dan benda kerja


4. SEIKETSU / Rawat / Pembakuan

>> Merawat / menjaga alat, material, lingkungan agar tidak rusak atau hilang
>> Menjaga keadaan ringkas, rapi, resik, teratur ditempat kerja
>> Melakukan pemeriksaan berkala, membuat standart penilaian dan perbaikan secara teratur

TUJUANNYA :
○ Menjaga alat selalu siap pakai
○ Menjaga kualitas barang yang diproduksi
○ Mencegah kerja “Mubazir” berulang

5. SHITSUKE / Rajin / Pembiasaan
>> Menjalankan 4S / 4R menjadi kebiasaan
>> Mematuhi keputusan bersama tentang 5S/5R & menjalankanya
>> Membentuk diri sendiri yang konsisten dan tepat janji

TUJUANNYA :
○ Meningkatkan percaya diri
○ Mengurangi kegagalan


Contoh kasus improvement dengan prinsip 5S
Ditemukan di area proses / produksi terdapat barang - barang berserakan berupa barang untuk produksi, barang NG baru dan barang dengan status tidak jelas (barang tidak dipakai), yang bisa menyebabkan salah ambil barang, boros area / lokasi, kotor, dsb.

Penanggulangan:
  1. Lakukan pemilahan dengan pemberian label identitas yang jelas untuk barang produksi, barang NG & barang lain yang tidak terpakai / tidak jelas statusnya.
  2. Setelah dipilah - pilah, rapihkan / lakukan penataan dari barang - barang tersebut dengan cara menyusunnya sesuai prioritas penggunaan, apakah barang tersebut selalu digunakan, sering digunakan, kadang-kadang digunakan, atau tidak digunakan sama sekali.
  3. Bersihkan lokasi tersebut dari barang yang tidak dipakai dengan cara menjualnya atau dibuang dan untuk sampah - sampah yang ada pastinya dibersihkan juga.
  4. Buat standarisasi / pembakuan dari bagaimana cara mengendalikan barang - barang tersebut secara baik dan benar berupa data sebelumnya dan sesudah dilakukan langkah 3S.
  5. Jadikan suatu kebiasaan dari bagaimana mengendalikan masalah tersebut, bisa dengan menempel hasil dari pembakuan atau standarisasi tersebut di tempat terjadinya masalah

Monday, June 1, 2009

Identifikasi Dokumen Eksternal ISO 9001 : 2000 / 2008


Sesuai Elemen ISO 9001 : 2000 / 2008 pasal 4.2.3 tentang pengendalian dokumen di antaranya menyebutkan bahwa dokumen yang berasal dari luar (eksternal) yang dibutuhkan organisasi / perusahaan untuk penerapan Sistem Manajemen Mutu, dikendalikan. Maksud dari pasal tersebut adalah bahwa jika ada dokumen yang berasal dari luar (eksternal) yang terkait dan digunakan sebagai acuan proses kerja untuk penerapan SMM harus diidentifikasi dan dikendalikan seperti dokumen lainnya dan perubahan yang terjadi terhadap dokumen tersebut harus dikontrol terus menerus. Berikut ini cara - cara identifikasi terhadap dokumen eksternal:
  1. Pertama kali bagian MR / Document Controller mengkoordinasikan ke semua bagian agar mendata dokumen eksternal yang ada., contoh dokumen eksternal : Manual Mesin, Diktat Trainning, Katalog sparepart, Buku - buku PP, Material Safety Data Sheet (MSDS), Dokumen Hasil Pengujian dari luar yang jadi standard, dsb.
  2. Masing - masing dari dokumen eksternal tersebut dicap dokumen eksternal yang bisa berisi item : No. dokumen eksternal, Judul dokumen eksternal, Bagian / Departement, Tahun / Tanggal terbit, dsb (yang pasti disesuaikan rincian tersebut sebagai identifikasi).
  3. Bagian Document Controller mencatat semua dokumen eksternal yang masuk dan yang sudah dicap / diidentifikasi ke dalam master list dokumen serta mendistribusikannya ke Bagian / Depertement terkait.
  4. Bila ada perubahan atau dokumen ekstenal yang sudah tidak berlaku serta tidak dipakai sebagai acuan lagi, harus ditarik oleh DC sesuai prosedur pengendalian dokumen.

Demikian ulasan singkat tentang identifikasi dokumen eksternal ISO 9001 : 2000 / 2008.