Audit Mutu Internal (AMI) merupakan salah satu proses wajib dalam implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001 : 2000 (Klausul 8.2.2) dilakukan secara berkala yang bertujuan untuk memastikan proses Perusahaan yang berjalan sesuai dengan SMM ISO 9001 : 2000 dan membuat peluang perbaikan untuk peningkatan terus menerus bahasa kerennya “Continual Improvement”….. :-D Auditor AMI yang melakukan audit harus independen, maksudnya adalah tidak mengaudit bagiannya sendiri atau yang menjadi tanggung jawabnya.
Berikut ini sekilas proses implementasi tentang penerapan AMI pada suatu Perusahaan:
- Penetapan Auditor AMI Perusahaan, termasuk Lead Auditor dan semua personil (auditor) tersebut sudah harus di training dan bersertifikat sebagai Auditor oleh suatu badan konsultasi yang menangani pelatihan AMI.
- Perencanaan Audit : dilakukan untuk 1 tahun, bisa 6 bulan sekali, 4 bulan sekali atau sesuai kebutuhan / area yang diaudit.
- Pembuatan Schedule AMI : dibuat berdasarkan perencanaan audit terdiri dari semua atau beberapa area / bagian yang akan diaudit.
- Distribusi Schedule AMI & Undangan Opening & Closing Meeting AMI
- Opening Meeting AMI : rapat untuk menjelaskan tujuan AMI berikut kesiapan dari semua bagian terkait
- Pelaksanaan AMI : dilakukan sesuai jadwal / schedule yang sudah dibuat
- Closing Meeting : rapat untuk mengemukakan hasil – hasil pelaksanaan AMI, berupa kondisi audit, finding / temuan audit & observasi / saran perbaikan.
- Perbaikan Hasil Audit : berupa CAR (Corrective Action Request) / PAR (Preventive Action Request) atau Permintaan Tindakan Perbaikan & Pencegahan.Verifikasi Tindakan Perbaikan : Audit ulang terhadap temuan untuk memastikan perbaikannya.
- Pembuatan Laporan AMI : dilakukan oleh semua auditor AMI dan Lead Auditor beserta MR (Management Representative), dimana hasil / laporan ini bisa sebagai bahan Manajemen Review.
NB:
Temuan Major : suatu temuan / ketidaksesuaian terhadap adanya suatu sistem atau tidak, tetapi berdampak luas terhadap pasar atau suatu sistem terjadi break down. ex: prosedur penanganan Claim pelanggan tidak berjalan, banyak barang reject yang telah dinyatakan NG (No Good) oleh QC kemudian dikirim ke pelanggan, dsb.
Temuan Minor : Temuan yang terjadi akibat adanya ketidakkonsistenan personil / bagian dalam menjalankan Sistem. Ex: beberapa mesin terlambat dirawat sesuai jadwal, proses evalusi supplier belum dilaksanakan pada beberapa supplier, dsb
Temuan Observasi : temuan yang bersifat sebagai saran untuk peluang perbaikan agar terjadi ketidaksesuaian. Ex: agar penempatan alat pemadam kebakaran yang mudah dijangkau, hendaknya dibuatkan tempat / lemari tools / alat kerja agar tidak berserakan, dsb.
Demikian ulasan singkat tentang AMI, bila ada salah – salah dikit mohon dikoreksi….
No comments:
Post a Comment